Rasa Sakit dan Ujian

By Admin


nusakini.com--Mekkah--“Ketika rasa-sakit memasuki hati, dan menyergap rasa senangmu, ketahuilah, ia sedang menyiapkan jalan bagi datangnya kebahagiaan.

Cepat sekali rasa sakit menyapu bersih semua rasa lainnya, mengusir mereka keluar dari ruang hati; hingga tiba saat bahagia mendatangimu dari sumber kebaikan.

Ia merontokkan semua daun layu dari cabang-ranting hati, agar daun segar dapat tumbuh. 

Ia mencabut akar tua kesenangan, sehingga keriangan yang baru dapat berkunjung dari ketiadaan.

Rasa sakit di hati membongkar akar kesenangan yang lapuk dan busuk, sehingga tiada kepalsuan tersembunyi. Rasa sakit mencuci bersih hatimu, agar hal yang lebih baik dapat hadir menggantikannya.” 

Petikan puisi karya El Jalaluddin Rumi di atas menggambarkan bahwa rasa sakit membawa hikmah besar di baliknya. 

Apapun yang dinamakan teguran, hukuman atau karma dan sebagainya , itu intinya adalah ujian atau fitnah dunia, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Apapun baik dan jeleknya ujian yang menimpamu itu datangnya dari Allah SWT ” 

Ketika kau diuji, Allah SWT tengah memperhatikanmu, menyucikanmu dan ingin menaikkan derajatmu. 

Ketika kau diuji, mungkin engkau telah melampaui batas, seperti gembala Dia tak ingin engkau terlalu jauh.

Ketika rasa sakit dan kesulitan menimpamu, mulailah introspeksi lalu akui kesalahan di hadapanNya, bertaubatlah dengan taubat yang sebenar-benarnya lalu berucaplah “Terimakasih Ya Allah, engkau memperhatikanku”

Jika Allah SWT tidak menyayangimu, Dia akan membiarkanmu dalam kebahagiaan palsu bersama nafsumu. 

Tetaplah dalam Iman, bersyukur dan bersabarlah saudaraku hingga kelak mati engkau suci dari dosa-dosa, dan Allah menempatkanmu bersama orang-orang Mulia dan para sholihin. 

Seberat-beratnya ujian di dunia itu adalah surga dari pedihnya neraka, dan engkau akan bersabar 1000 tahun dalam ujian dunia andai saja kau telah merasakan betapa pedih siksaNya. 

Syurga itu mahal saudaraku, bersabarlah karenanya. 

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah Allah SWT mencintai suatu kaum kecuali kaum itu akan diuji, jika ia ridlo maka Allah pun ridlo, jika ia murka maka Allah pun murka kepadanya.”(r/rajendra)